Banda Aceh — Kaukus Peduli Integritas Pendidikan Aceh (KPIPA), Ramadhan Al Faruq menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Ombudsman RI Perwakilan Aceh atas respons cepat dalam menindaklanjuti laporan dugaan pungutan liar (pungli) di salah satu Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) di Kota Banda Aceh.
Menurutnya langkah sigap Ombudsman melalui Tim Reaksi Cepat (RCO) membuktikan bahwa lembaga ini berdiri di garda depan. “Dalam menjaga hak-hak warga negara atas pelayanan publik yang adil dan bebas dari praktik penyimpangan,” kata Ramadhan Al Faruq.
KPIPA juga menyampaikan penghormatan dan apresiasi mendalam kepada Saudara Khairul Halim, petani cabai asal Gampong Rukoh, yang dengan keberanian dan kejujurannya menjadi pelopor dalam membuka tabir praktik busuk pungli yang diyakini telah berlangsung lama di lingkungan sekolah dan madrasah negeri.
Keberanian Saudara Halim adalah contoh nyata bahwa warga biasa sekalipun memiliki kekuatan untuk mendorong perubahan. Tindakan beliau harus menjadi inspirasi bagi masyarakat lainnya untuk tidak ragu melaporkan segala bentuk pungutan yang tidak sah, baik yang dialami sendiri maupun yang diketahui terjadi di sekitar.
KPIPA mendorong seluruh masyarakat Aceh untuk menggunakan saluran-saluran resmi pelaporan seperti Ombudsman, Inspektorat, maupun aparat penegak hukum, agar praktik pungli tidak lagi menjadi rahasia umum yang didiamkan.
Kami juga mendesak Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama, baik di tingkat kota maupun provinsi, untuk melakukan evaluasi menyeluruh dan menindak tegas para oknum kepala sekolah atau kepala madrasah yang terbukti melakukan pungutan yang bertentangan dengan peraturan yang berlaku. Tidak ada alasan untuk membiarkan praktek-praktek semacam ini terus mencoreng dunia pendidikan kita.
Akhirnya, KPIPA menyerukan agar momentum keberanian Saudara Halim ini dijadikan sebagai titik tolak untuk melakukan bersih-bersih total di sektor pendidikan. Pendidikan harus menjadi ruang pembentukan karakter dan integritas, bukan ajang komersialisasi atau ladang korupsi yang merugikan masa depan generasi muda kita.
Hidup Pendidikan Bersih!
Tolak Pungli!
Wujudkan Pendidikan Adil dan Berintegritas.
Discussion about this post