Banda Aceh- Pimpinan Wilayah (PW) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Aceh menyelenggarakan webinar nasional bertema “Tantangan dan Solusi Pendidikan Karakter di Masa Pandemi”.
Selain sejumlah tokoh Pendidikan Aceh dan nasional, Webinar yang berlangsung secara daring melalui Zoom ini menghadirkan Wakil Menteri Agama (Wamenag) RI, Dr. H. Zainut Tauhid Sa’adi M.Si yang bertindak sebagai keynote speech.
Webinar Nasional yang dipandu oleh moderator kenamaan Aceh, Rifki Ismail, S.Ag berlangsung mulai pukul 20.00 Wib sampai pukul 23.00 Wib dan dihadiri hampir 500 peserta di seluruh wilayah Indonesia, Selasa (7/9/2021) malam.
Ketua PW Pergunu Aceh, Tgk. Muslem Hamdani, MA dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan Webinar Nasional ini diselenggarakan sebagai upaya Pergunu Aceh untuk mencari solusi terhadap permasalahan pendidikan karakter dimasa Pandemi Covid-19.
Tgk. Muslem menambahkan bahwa pendidikan karakter di masa pandemi tidak berjalan secara efektif, karena pembelajaran secara daring dapat memutuskan mata rantai pertemuan guru dengan siswa.
“Guru tidak bisa memantau langsung perkembangan perilaku siswa. Hal ini mengakibatkan pada keterbatasan guru dalam membimbing langsung perilaku siswa yang melakukan kesalahan dan ini merupakan salah satu kendala pembinaan karakter siswa di masa pandemi seperti sekarang ini,” ujar Tgk Muslem.
Sementara itu, ketua panitia acara, Dr. Lismijar, MA dalam laporannya mengatakan bahwa kegiatan Webinar Nasional ini dapat terlaksana karena adanya kerja sama yang baik antara PW Pergunu Aceh dengan PC Pergunu Banda Aceh dan PC Pergunu Aceh Besar.
Lismijar yang didampingi sekretaris Panitia Dr. Fakhrul Rijal, MA menambahkan bahwa terlaksananya Kegiatan Webinar Nasional juga didukung penuh oleh Kementerian Agama RI, PP Pergunu, UIN Ar-Raniry dan Kemenag Prov. Aceh.
“Oleh karena itu, panitia sangat berterima kasih kepada Wakil Menteri Agama RI, Ketua Umum PP Pergunu, Rektor UIN Ar-Raniry, Kanwil Kemenag Aceh yang telah mensupport terlaksananya kegiatan Webinar Nasional ini.),” ujar Lismijar berterimakasih.
Wakil Menteri Agama (Wamenag) Dr. H. Zainut Tauhid Sa’adi M.Si yang menjadi keynote speech (pembicara kunci), dalam paparannya mengatakan bahwa bahwa guru adalah profesi yang sangat mulia, karena guru bertugas mendidik dan mencerdaskan generasi bangsa. Kemajuan bangsa sangat ditentukan oleh guru. Karena itu, walau dalam masa pendemi seperti ini, guru tetap harus bersemangat dalam mendidik dan membina siswa agar menjadi generasi yang bermanfaat untuk bangsa dan agama.
Ketua Umum PP Pergunu Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim MA yang menjadi pemateri pertama mengatakan bahwa pembelajaran daring merupakan perpindahan media belajar dari ruang kelas ke dunia maya. Karena itu, memang menjadi kendala bagi guru dalam mendidik siswa.
Namun demikian, pimpinan Pesantren Amanatul Ummah itu mengatakan bahwa walau dalam kondisi covid seperti ini proses pembelajaran tetap harus berjalan dengan baik agar siswa tetap terdidik dengan baik.
Prof. Asep juga menyarankan agar guru dan siswa selalu memperbanyak do’a agar terhindar dari Virus Corona dan mendapat perlidungan dari Allah SWT.
Rektor UIN Ar-Raniry, Prof. Dr. Warul Walidin Ak, MA yang tampil sebagai pamateri kedua menjelaskan bahwa pendidikan karakter merupakan salah satu dimensi terpenting dalam pendidikan Nasional. Pendidikan karakter yang selama ini menjadi program prioritas pemerintah juga mengalami dampak yang signifikan setelah pemberlakuan pembelajaran daring.
Prof Warul menjelaskan tentang bererapa tantangan pendidikan karakter di masa Covid-19 yaitu learning loss, peserta didik kehilangan role model, kehilangan interaksi edukatif, ketidaksiapan orang tua, kegandrungan kepada alat komunikasi yang keterlaluan, kurang kuatnya ruang pendidikan aqidah, ibadah dan akhlakul karimah dan ketidak mampuan orang tua dalam memenuhi kebutuhan belajar daring.
Adapun solusi yang ditawarkan Prof. Warul adalah adanya kebijakan dan langkah-langkah yang terstruktur dan terukur dalam mengatasi learning loss, memperkuat trilogi pendidikan, adanya penguatan keteladanan secara massif, adanya interaksi edukatif yang lebih intens melalui daring, pendidikan karakter berbasis multiple intelegence, adanya koordinasi guru dengan orang tua siswa, serta pemblokiran situs-situs merusak dan hoaks.
Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Aceh, Dr. H. Iqbal, S.Ag.,M.Ag yang tampil sebagai pemateri ketiga menjelaskan bahwa karena keterbatasan guru bertatap muka dan bertemua dengan siswa, maka cukup besar efek yang timbul akibat pembelajaran daring terutama dalam hal pendidikan karakter. Karena itu, menurut Dr. Iqbal peran orang tua sangat diharapkan dalam mengontrol setiap perilaku siswa.
Kabid Penmad Kemenaga Aceh, Drs. H. Mukhlis M.Pd yang menjadi pemateri terakhir menyampaikan bahwa pendidikan karakter sangat penting dan harus menjadi prioritas. Karena itu, menurutnya, dalam suasan pandemi seperti ini perlu adanya komunikasi dan koordinasi yang intens antara guru dan orang tua siswa agar siswa tidak melakukan hal-hal yang merusak dan merugikan dirinya sendiri dan keluarga.
Discussion about this post