Jakarta – Aliansi Pemuda Aceh Jakarta menggelar kegiatan dialog Interaktif Virtual Online Generasi Aceh Milenial bertajuk In Memoriam Teungku Muhammad Hasan Di Tiro yang dilaksanakan pada, Rabu (10/06/2020).
Kegiatan yang menghadirkan Narasumber dr. Husaini M. Hasan (penulis buku Dari rimba Aceh ke Stockholm: catatan Dr. Husaini M. Hasan, Sp.OG.) dan Muhammad Muyassir (Pegiat Tiroisme) berjalan maksimal dan mendapatkan antusias peserta dari berbagai kalangan terutama pemuda dan mahasiswa Aceh diberbagai penjuru dunia.
Ketua Aliansi Pemuda Aceh Jakarta, Nazarullah selaku inisiator kegiatan tersebut mengatakan, tujuan kegiatan itu dilaksanakan sebagai bentuk mengenang kembali bagaimana perjalanan perjuangan sosok Teungku Muhammad Hasan Di Tiro dalam memperjuangkan martabat bangsa Aceh kala itu.
“sebagai generasi Aceh kita perlu untuk mengetahui sejarah dari perjuangan yang telah dilakukan oleh pendahulu kita. Hal ini juga bertepatan dengan momentum 10 tahun telah wafatnya beliau, jadi sangat tepat untuk mengenang kembali sebagai bentuk penghormatan kepada sang pejuang Teungku Muhammad Hasan Di Tiro”, Jelasnya.
Kemudian, dr. Husaini Hasan juga berpesan kepada seluruh generasi bangsa Aceh agar tetap menjaga keutuhan Aceh dalam bingkai perdamaian, jangan saling mengalahkan atara satu dan lainnya. Jika dikemudian hari terjadi suatu masalah di aceh ajak seluruh element masyarakat Untuk duduk bersama agar mencari solusinya, baik orang kaya, Orang Miskin, anak muda, tokoh masyarakat, pejabat, OKP Maupun LSM, sehingg tidak ada pihak yang merasa dirugikan, dan tentunya Aceh tidak diremehkan oleh pihak lain.
Selanjutnya, menurut Muyassir selaku Narasumber kedua sebagai pegiat Tiroisme mengatakan, Banyak orang yang gagal paham dalam langkah Tengku Hasan Muhammad di Tiro melakukan pemberontakan gak, bahkan ada orang yang menganggap beliau memberontak karena persolan ekonomi, karena memang Teungku Hasan Muhammad di Tiro pernah ikut tender PT Arun dan Perusahaan brliau kalah dalam perebutan ladang gas di Aceh Utara itu.
Namun apabila kita mengulik kembali jalan hidup beliau maka akan kita dapati bahwa persoalan yang paling mendasar beliau melakukan perlawanan adalah karena persoalan ideologi negara.
Maka semoga dengan terjalin nya diskusi2 terkait sejarah Gerakan Aceh Merdeka khususnya Teungku Hasan Muhammad di Tiro maka kita lebih membuka kembali pikiran kita untuk melihat kebenaran di balik sosok deklarator Gerakan Aceh Merdeka ini.
Tengku Hasan Muhammad di Tiro memang sudah meninggal 10 tahun silam namun spirit perjuangannya untuk melawan ketertindasan dengan cita-citanya membawa Aceh kearah yang lebih baik adalah suatu hal yang patut di teladani oleh generasi milinial zaman sekarang.
Tak hanya itu, dalam dialog interaktif singkat tersebut juga menghasilkan sebuah kesimpulan bahwa melihat kondisi yang terjadi selama ini, maka untuk keberlanjutan pembangunan Aceh kedepan. Tentu perlu adanya sinergitas antara semua pihak yang ada di Aceh, terutama bagi kalangan pemangku kebijakan, tokoh masyarakat, pemuda dan juga berbagai pihak lainnya untuk meluruskan kembali harapan akan menjadi seperti Aceh dimasa mendatang sesuai dengan yang dicita-citakan oleh semua Rakyat Aceh itu sendiri demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat Aceh dimasa mendatang.
Discussion about this post