Banda Aceh – Tak lama lagi, penghuni rumah dinas kampus USK yang berada di sektor timur Gampong Kopelma Darussalam akan segera digusur.
Itu berdasarkan surat yang dikeluarkan oleh Rektor Universitas Syiah Kuala (USK) Prof. Dr. Ir. Samsul Rijal, MA. nomor B/5639/UN11/TU.01.01/2020 yang ditujukan kepada para penghuni tentang akan adanya pengembangan kampus Universitas Syiah Kuala untuk pembangunan gedung pendidikan dan Administrasi FKIP dan .
Lanjut surat itu, maka diharapkan kepada seluruh penghuni rumah yang saat ini masih menetap untuk segera menggosongkan rumah paling lambat hingga bulan Maret tahun 2021.
Kemudian, karena akan datangnya tim dari kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) untuk melakukan proses penilaian dan penghapusan rumah dinas.
Rumah-rumah yang telah masuk list akan segera digusur guna mewujudkan rencana rektor sebagaimana yang tertera di surat tersebut.
Tentu saja, akibatnya banyak penghuni rumah dinas USK yang terkena daftar penggusuran rumah merasa sedih dan prihatin atas kebijakan yang terasa begitu mendadak apalagi di tengah kondisi Pandemi yang sulit ini.
Menanggapi hal ini, Tuanku Muhammad ketua fraksi PKS sekaligus anggota DPRK dapil 3 (kecamatan Syiah Kuala-Ule Kareng) mendorong dan mengharapkan agar rencana penggusuran ini bisa ditunda atau dihentikan.
“Kita mengetahui bahwa lokasi perumahan dinas yang hendak digusur adalah diatas tanah kampus. Namun sangat disayangkan jika karena ingin melakukan pengembangan kampus harus menghancurkan para rumah dosen USK yang telah banyak berjasa membangun nama besar USK.
Apalagi yang menghuni saat ini adalah mereka para dosen-dosen awal maupun keluarganya. Sebaiknya kampus tetap mempertahankan hal ini guna menghormati dan memuliakan m mereka yang telah banyak berjasa bagi USk di masa awal, “ungkap Tuanku.
Menurut Tuanku, seharusnya sebelum adanya rencana penggusuran ini pihak kampus sudah jauh-jauh hari mulai mencari lokasi perumahan baru untuk menggantikan penggusuran rumah yang sudah lama.
Bukan malah menggusur tanpa memberikan alternatif yang bisa mengakibatkan mereka yang telah berjasa di masa awal USK terkatung-katung tidak tahu mau tinggal dimana lagi. Apalagi sebentar lagi kita akan menyambut bulan suci Ramadhan 1442 H.
“Kita khawatir dengan adanya penggusuran ini akan ada keluarga yang harus terkatung-katung apalagi mereka para janda dan orang tua tentu sangat sedih akan rencana penggusuran ini,” Ucap Tuanku.
Akhirnya Tuanku mengharapkan kearifan dan kebijaksanaan rektor USK atas rencana penggusuran ini untuk menunda atau menghentikannya hingga ditemukan alternatif lain yang bisa menghargai para penghuni rumah dinas di sektor timur Kopelma Darussalam.
Sumber Rilis
Discussion about this post