Aceh Besar – Setiap orang pasti ingin punya tempat tinggal yang bagus dan nyaman. Namun, bagi Parulian dan keluarga memiliki rumah yang layak saja hanya dalam khayalan.
Karena keterbatasan ekonomi, pria 63 tahun itu bersama istri dan anak-anaknya terpaksa tinggal digubuk reot yang dibuat dari terpal plastik di Gampong Blang Krueng, Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar, Aceh.
Di gubuk itu, Parulian tinggal bersama istrinya, Ainun Mardhiah (37) dan tiga anak laki-laki, Roh Nir Wahana (12) Tri One Tantomo (11) Nikma Tongkat Komando (10) serta satu perempuan Bintang Ardhiah (8).
Saat kontrasaceh.net mengunjungi rumahnya, Parulian bercerita bahwa sudah dua tahun Ia bersama keluarga tinggal di gubuk tersebut. Ia mengaku ihklas tinggal disitu karena keterbatasan ekonomi.
Parulian sebelumnya tinggal disebuah rumah kontrakan milik warga di Gampong Cot Paya (masih kawasan kecamatan Baitussalam). Sewa kontrakan Rp 3.000.000 per tahun. Namun, ia tak mampu lagi membayar sewa kontrakan.
“Kami tak ada uang lagi bayar sewa rumah. Jadi, saya sama istri memutuskan tinggal di bekas gubuk terpal milik orang,” ujar Parulian, Selasa 27 Juli 2021.
Parulian mengakui, meski dinding gubuk tersebut menggunakan terpal plastik namun beratap seng, jadi jika hujan tidak bocor.
“Tapi alasnya dari plastik juga pak.Kalau tiba-tiba hujan dan airnya tergenang airnya masuk, basah kuyuh lah kami,” ungkapnya.
Untuk menghidupi keluarganya, Parulian mengaku hanya berkebun disekitar gubuknya. Hanya saja karena kondisi tanahnya yang rendah maka sering tergenang air bila hujan turun dan membuat tanamanya gagal panen.
“Kemaren kami tanam cabe, Cuma panen sedikit sudah banjir. Ayam dan bebek juga sudah tinggal sedikit,” ungkapnya.
Dia berharap ada dermawan yang bersedia memberikanya becak mencari nafkah. Apalagi, empat anaknya masih bersekolah.
“Kalau ada becak, saya antar anak sekolah nanti bisa cari penumpang. Inilah keinginan saya Pak,” harapnya.
PKS Aceh Besar Antar Bantuan dan Santunan
Prihatin dengan kondisi Parulian dan keluarga, Wakil Ketua DPRK Aceh Besar yang juga Sekretaris DPD PKS Aceh Besar Zulfikar Aziz, SE memberikan bantuan sembako dan uang santunan.
Bantuan tersebut diantarkan langsung oleh Pengurus DPC PKS Baitussalam, ditemani istri Zulfikar Aziz ke rumah Parulian.
Penyerahan bantuan dilakukan Ketua DPC PKS Baitusalam Muhammad Supral turut disaksikan oleh Geuchik Blang Krueng, Nasruddin dan Sekretaris Ismawardi.
Dalam kesempatan itu, Muhammad Supral berharap bantuan tersebut jangan dilihat nilainya namun inilah komitmen dan ikhtiar PKS Aceh Besar khususnya DPC Baitussalam dalam berbagi sesama dengan mereka yang membutuhkan.
“Bantuan ini amanah dari Pak Zul (Zulfikar Aziz) untuk Bapak. Sebenarnya beliau mau datang langsung melihat kondisi Bapak, namun dalam kondisi kurang sehat. Mungkin dilain waktu beliau akan datang,” ujar Muhammad Supral.
Cerita Supral, beberapa hari lalu Sekretaris DPD PKS Aceh Besar Zulfikar Aziz menerima laporan warga terkait kondisi Parulian dan keluarga. Usai mendapat laporan tersebut, langsung memerintahkan pengurus DPC PKS Baitussalam untuk mengecek langsung kelapangan.
“Insyaallah, beliau (Zulfikar Aziz) sangat peduli. Apalagi mengangkut dengan kaum duafa seperti ini. Kita akan sampaikan kepada Pak Zul yang menjadi harapan Pak Parulian,” ungkap Supral.
Sementara itu, Geuchik Gampong Blang Krueng Nasruddin mengakui Parulian tinggal di gubuk tersebut sekitar dua tahun. Meski bukan warga Blang Krueng, Nasruddin mengaku iba dengan kondisi Parulian dan keluarga sehingga mengizinkan tinggal di Gampong Blang Krueng.
“Kebetulan yang punya kebun ini masih family dengan saya. Saya tidak melihat siapa dia dan dari mana asalnya, ini bentuk sosial kita sebagai anak bangsa. Apalagi ini warga kita, dan istrinya dari Montasik,” ungkap Nasruddin.
Meski tidak bisa membantu melalui Gampong karena status Parilian dan keluarga masih KTP Gampong Cot Paya, Nasruddin mengaku sering memberikan bantuan secara pribadi. Ini dilakukan Nasruddin karena tidak tega melihat kondisi keluarga Parulian.
“Terimakasih kepada Pak Zulfikar atas bantuannya. Kita berharap baik pemerintah maupun dermawan mau membantu sehingga Pak Parulian tinggal dirumah yang layak,” harap Nasruddin.
Discussion about this post