Banda Aceh – Meski didukung anggaran yang melimpah, tak menjamin kenerja jajaran Dinas Pendidikan Aceh dibawah kepemimpinan Alhudri berjalan baik.
Lihat saja walaupun Dinas Pendidikan Aceh hanya mengurusi sekolah ditingkat SMA dan SMK karena sekolah setingkat SMP hingga PAUD sudah menjadi tanggung jawab kabupaten dan kota, toh itu saja masih keteteran. Alahmak!
Sebut saja kondisi di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri l Pasie Raya, Kecamatan Tenoem kabupaten Aceh Jaya, Provinsi Aceh yang terancam ditutup karena kurangnya perhatian Dinas Pendidikan Aceh selaku penanggungjawab.
Hal tersebut diketahui ketika Anggota DPR Aceh DAPIL 10 Ir Azhar Abdurrahman bersama Kepala Cabang Dinas Pendidikan melihat langsung kondisi sekolah tersebut dan berbica dengan para guru dan siswa disana beberapa waktu lalu.
Pada kontrasaceh.net, Azhar Abdurrahman mengaku miris dengan kondisi SMK N 1 Pasie Raja. Selain karena kurangnya guru dan siswa juga infrastruktur yang tidak memadai.
“Sangat banyak masalah yang tidak teratasi sehingga kurangnya kualitas pendidikan di pedesaan dan pelosok-pelosok juga tidak ada titik pfokus dari Disdik Aceh sehingga mengakibatkan minat siswa tidak menarik untuk sekolah di SMK 1 Pasie Raya,” ungkap Azhar Abdurrahman, Senin 23 Agustus 2021.
Menurut mantan Bupati Aceh Jaya itu, menurunnya minat siswa untuk bersekolah di SMK 1 Pasie Raya juga dipengaruhi ketiadaan tenaga guru pada program studi produksi.
Itu sebabnya, jika kondisi itu terus berlanjut tak tertutup kemungkinan SMK Negeri 1 Pasie Raya akan di. Apalagi siswa tidak terdaftar pada sistem Aplikasi Dapodik kementrian Pendidikan Nasional.
“Ini juga diakibatkan peraturan yang mengatur pelimpahan kewenangan SMA/SMK dari Kabupaten ke Provinsi mengakibatkan jauh dari pada kontrol oleh Pemerintah Aceh, sehingga sudah 3 tahun berjalan SMK ini kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah Aceh, sedangkan jumlah Guru dan siswa sama banyaknya,” ungkap Azhar Abdurrahman.
Dia berharap kepada Pemerintah Aceh khususnya Kepala Dinas Pendidikan agar mencari solusi untuk menyelesaikan persoalan tersebut sehingga SMK N l Pasie Raja bisa diselamatkan.
Azhar mengaku mendengar langsung laporan dari Kepala Cabang Dinas Pendidikan tentang perkembangan sekolah. Dimana sejak tahun 2018 menurunnya tingkat minat siswa mendaftar ke SMK N 1 Pasie Raya.
Misalnya tahun 2019 sebanyak 7 orang peminat kelas 3, tahun 2020 minat 0 kelas 2 dan di tahun 2021 sebanyak 8 siswa di kelas 1.
“Dari segi perkembangan guru, satu 1 kepala sekolah, 10 orang guru sekolah, 1 KTU, 2 anggota TU dan 1 TKS, sudah banyak guru daripada murid ini sungguh sangat disayangkan,” ujar mantan Bupati dua periode itu.
Discussion about this post