Banda Aceh – Program Bank Indonesia Mengajar tahun 2023 ini mengusung tema “Akselerasi Digitalisasi Ekonomi dan Keuangan untuk Kebangkitan Ekonomi Nasional Menuju Indonesia Maju,” di lingkungan Universitas Syiah Kuala (USK) dalam rangka memperingati hari Ulang tahun Bank Indonesia ke-70 dan Juga Hari Ulang Tahun RI ke-78.
Bank Indonesia (BI) bekerja sama dengan Universitas Syiah Kuala (USK) melaksanakan program Bank Indonesia Mengajar di Aula FMIPA, merupakan salah satu bentuk dukungan nyata Bank Indonesia dalam peningkatan literasi ekonomi dan juga kebank sentralan kepada mahasiswa dan mahasiswi di Auditorium FMIPA USK Banda Aceh, Senin (7/8/2023).
Kegiatan yang diikuti Direktur Bank Aceh, Kepala Regional BSI (mewakili), Kepala Perwakilan Bank BTN Syariah (mewakili), Rektor USK, Para Wakil Rektor USK, Rektor UIN Ar-Raniry (mewakili), Akademisi Fakultas Ekonomi dan Bisnis USK, serta ratusan Mahasiwa/mahasiswi dari USK, UIN Ar-Raniry, Universitas Abulyatama, Universitas Muhammadiyah Aceh serta moderator Prof. DR. Faisal S.E, M.Si, M.A.
Deputi Gubernnur BI, Juda Agung dalam paparanya, memberikan wawasan yang mendalam mengenai Akselerasi Ekonomi Digital, Inklusif, dan Hijau Menuju Pertumbuhan Ekonomi Berkualitas.
Juda Agung mengajak para mahasiswa atau generasi muda untuk proaktif berkontribusi dalam pemulihan masa depan ekonomi Indonesia,
“Saya mengajak generasi muda ini ke pemulihan masa depan karena masa depan ada ditangan adik-adik semua dan harus melihat trend ke depan dengan cermat,” ujarnya.
Juda Agung menyebutkan ada delapan dunia dan tantangan baru yang akan dihadapi, yaitu Ekonomi Global Pasca-Covid, mulai dari isu-isu jangka pendek seperti Ekonomic Recovery, Inflasi Tinggi, Pasar Keuangan, berkurangnya Globalisasi, dan Geopolitik.
Sementara itu, ada juga isu-isu jangka panjang seperti Peningkatan Digitalisasi, Kualitas Pertumbuhan, Ekonomi Hijau, dan Masalah Kesehatan.
“Nah ini yang harus adek adek mahasiswa siapkan dengan baik. Isu-isu jangka pendek ini harus dihadapi dalam waktu 5 tahun ke depan, sementara isu-isu jangka panjang akan terus berlangsung hingga 50 tahun hingga 100 tahun ke depan,” pungkasnya.
Discussion about this post