Aceh Besar – Khanduri Laot atau yang dikenal dikalangan masyarakat Aceh dengan kenduri laut merupakan salah satu tradisi dan budaya lokal berlaku di Aceh.
Khanduri Laot tersebut hampir setiap tahun dilaksanakan oleh para nelayan di masing-masing daerah dengan waktu yang berbeda-beda.
Panglima Laot Lhok Lampuuk Kemukiman Lampuuk Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Imran mengatakan kepada Media ini, Selasa 21 November 2023, khanduri Laot merupakan budaya yang harus dilestarikan dengan baik karena ini salah satu budaya yang masih tinggal di Aceh.
Khanduri Laot merupakan bentuk rasa syukur nelayan kepada Allah SWT yang telah memberikan rezeki berupa hasil tangkapan ikan.
Biaya yang dikeluarkan untuk Khanduri Laot ini bersumber dari bantuan dari PT SBA dan ada juga bantuan dari warga.
“Proses pelaksanaan Khanduri Laot dilakukan tidak menentu, karena tergantung banyaknya kemudahan yang didapatkan nelayan. Untuk waktunya ini bisa dilaksanakan satu tahun sekali. Selain menikmati hidangan, dalam acara tersebut juga diisi dengan doa bersama dan santunan kepada 32 anak yatim,” ujarnya.
Imran berharap kepada generasi muda untuk menyadari dan menjaga tradisi Khanduri Laot ini.
Khanduri Laot ini juga sekaligus memperkenalkan tradisi kepada generasi muda Kecamatan Lhoknga untuk menjaga dan merawat tradisi tersebut.
“Begitulah tujuan kita membuat Khanduri Laot ini, bahwa hal yang baik ini pernah dilakukan oleh orang tua kita dulu dan apa salahnya kita lakukan sekarang,” tutupnya.
Hadir pada khanduri Laot di Lhok Lampuuk, Camat Lhoknga, Perwakilan PT SBA, Kabid
Perikanan dan Kelautan Aceh Besar, Danpos AL Lhoknga, mewakili Danramil 03 Lhoknga, mewakili Kapolsek Lhoknga dan Tokoh-tokoh masyarakat Lhoknga.(*)
Discussion about this post