Jakarta – Masyarakat Indonesia mengeluarkan uang hingga Rp 300 ribu untuk internet di rumah. Ini terlihat dari survei yang diadakan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengenai penetrasi internet di Indonesia 2024.
Dalam survei mengenai biaya langganan internet di rumah, tertinggi adalah pengeluaran Rp 100 ribu hingga Rp 300 ribu per bulan. Jumlahnya mencapai 67,4% atau naik dari tahun 2023 sebesar 66,3%.
Sementara itu pengeluaran Rp 300 ribu hingga Rp 500 ribu sebesar 22,5%. Angka tersebut turun dari tahun 2023 yang mencapai 26,2%.
Tercatat 7,8% masyarakat yang mengeluarkan uang kurang dari Rp 100 ribu untuk internet di rumah. Selain itu, untuk lebih dari Rp 500 ribu 1,1%.
Survei juga mencatat harga untuk mobile internet dalam satu bulan. Terbanyak adalah Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu yang mencapai 45%.
Sementara itu sebanyak 35,3% responden mencapai Rp 10 ribu hinga Rp 50 ribu. Kategori Rp 100 ribu-Rp 250 ribu sebesar 16,4% dan lebih dari 250 ribu 1,6%.
Persentase pengeluaran terendah adalah kurang dari Rp 10 ribu. Selama sebulan hanya ada 1,2% yang menggunakan biaya internet tersebut.
Dalam survei yang sama juga terungkap, pengguna mobile masih mendominasi untuk mengakses internet. Sebesar 74,3% tercatat dalam survei tahun ini, turun dari tahun sebelumnya 77,3%.
Sementara penggunaan wifi rumah adalah sebesar 22,4%. Jumlah tersebut naik dari tahun sebelumnya yang mencapai 20,8%.
Penggunan wifi di ruang publik maupun kantor hingga sekolah atau kampus tidak terlalu banyak. Wifi ruang publik digunakan 1% orang sementara 1,7% wifi kantor atau sekolah atau kampus.
Sumber : CNBCINDONESIA
Discussion about this post