Aceh Besar – Penambahan pegawai kontrak di lingkungan RSUD Aceh Besar tahun 2024 diwarnai dengan isu jika rekrutmen tersebut tidak transparan. Bahkan, kabarnya jika calon pegawai kontrak yang sudah diterima diduga kuat adalah “titipan” dari oknum tertentu.
Seorang tenaga bakti perawat dilingkungan RSUD Aceh Besar mengaku sudah beberapa tahun mengabdi disana, namun justru dirinya tidak diprioritaskan. Sebaliknya, manajemen rumah sakit malah melakukan rekrutmen dan menerima tenaga kesehatan diluar tenaga bakti.
“Saya sudah beberapa tahun mengabdi di RSUD Aceh Besar dengan gaji yang jauh dari kata cukup, padahal saya sudah berharap suatu saat akan diangkat sebagai tenaga kontrak,” ucap pria yang tak mau menyebutkan namanya itu pada media ini, Selasa 29 April 2024.
Menurutnya, kabar terkait banyaknya tenaga kontrak yang merupakan titipan pejabat sudah menjadi rahasia umum di rumah sakit plat merah milik Pemkab Aceh Besar itu. Itu terbukti bahwa sejumlah tenaga medis maupun non medis memiliki hubungan kekeluargaan, baik dengan penjabat ASN di Lingkungan Pemkab Aceh Besar maupun penjabat ASN yang bekerja RSUD Aceh Besar itu sendiri.
Dengan kondisi tersebut, dirinya mengaku pasrah karena tidak memiliki sanak family yang berkerja di lingkungan Pemkab Aceh Besar, sehingga saat tidak diprioritaskan untuk diangkat sebagai tenaga kontrak memilih menerimanya meskipun sudah bertahun-tahun mengabdi disana sesuai dengan latar belakang Pendidikan yang ia miliki.
“Apalagi, tenaga kontrak yang masuk 2023 ada yang tamatan S.I Pendidikan yang tidak linier dengan tenaga Kesehatan, namun karena salah satu keponakan ASN RSUD Aceh Besar sudah diterima. Kita ingin juga yang bahti untuk dijadikan pegawai kontrak, tapi kita tidak ada keluarga penjabat pengaruh di Aceh Besar,” ujarnya lirih.
Sementara itu, Plt Direktur RSUD Aceh Besar dr Susi Mahdalena, MKM membantah semua tuduhan tadi. Menurut Susi, Menajemen RSUD Aceh Besar tidak pernah melakukan rekrutmen formasi pegawai kontrak, yang ada tenaga kontrak formasi dari Pemkab Aceh Besar.
“Tidak ada keluarga saya di RS,” tegas Susi singkat melalui pesan WhatsApp kepada media ini, Rabu 1 Mei 2024 pagi.
Selain itu, Susi juga membantah terkait dengan kabar adanya lulusan Pendidikan yang diterima sebagai tenaga kontrak disana, yang ada hanya tenaga bakti bidang IT dan hanya mendapatkan jasa medis saja.
“Soal jasa BPJS ada tercantum dalam Sk Bupati dan sedang berproses dalam Perbub dan Jukni JKN,” jawabnya singkat.
Ketika media ini menanyakan terkait isu adanya titipan pejabab, Susi tidak menjawab dan mengaku sedang melakukan zoom perihal surveior FKRTL.
Discussion about this post