Refleksi Akhir Tahun Ketahanan Pangan Pasca Pandemi
Aceh – Webinar dialog Refleksi Akhir Tahun yang di laksanakan oleh Himpunan Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian dalam rangkaian Agri Fair XIV tersebut dihadiri dari dari berbabagai pihak baik akademisi, pelaku usaha, penggiat agribisnis dan mahasiswa dengan bertema “Ketahanan Pangan Pasca Pandemi”.
Dengan menghadirkan nara sumber Dr. Ir. Agussabti, M.Si Ketua PERHEPI Komda Banda Aceh, Muslahudin Daud pelaku agribinis dan socio preneur dan Azanuddin Kurnia, SP, MP. Ketua IKA SEP Unsyiah. Kegiatan diaolog yang dibawakan oleh Dr. Elvira Iskandar, S.P., M.Sc
Pada kesempatan tersebut, Dekan Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, Prof. Dr. Ir. Samadi, M.Sc selaku pengantar acara menyampaikan, bahwa ketahanan pangan nantinya diharapkan terciptanya kedaulatan pangan. Secara global trend kebutuhan pangan terus meningkat, namun penurunan produktivitas pangan, konversi lahan, perubahan iklim dan hama menjadi isu penting yang berhubungan pada ketahanan pangan.
“selama pandemi covid sektor pertanian dan teknologi informasi dan komunikasi berdampak positif sehubungan dengan bergesernya pola kehidupan pembatasan sosial tersesebut. Tentunya situasi ini menjadi peluang untuk meningkatkan pendapatan dari sektor pertanian dengan meningkatakan produksi dan nilai tambah. Petani milenial diharapkan cerdas dalam berwirausaha dalam memanfaatkan teknologi digital (Smart Farming). Kata Dekan Fakultas Pertanian tersebut menutup kalimatnya.”
Dr. Agussabti menyampaikan, Kondisi pandemik membatasi kita berinteraksi, sehingga akibatnya aktivitas dari hulu ke hilir juga terganggu. Maka dalam hal ini diharapkan dapat mengubah tantangan menjadi peluang, kelemahan menjadi kekuatan. Agussabti menyebutkan, bahwa ada empat stakeholder utama yang berperan untuk meningkatkan ketahanan pangan, yaitu akademisi, pemerintah, businessman dan masyarakat.
Ia menambahkan pentingnya industri hilir yang berperan dalam peningkatan nilai tambah produk sehingga membuka peluang daya saing daerah semakin baik, disini peran pelaku usaha akan mendorong peningkatan produksi tersebut. Perguruan tinggi selain menghasilkan SDM juga memiliki kompetensi untuk mendukung hilirisasi dan pemerintah akan mensinergikan dengan kebijakan pembagunan pertanian, artinya fokus peningkatan produksi on farm juga didukung peningkatan nilai tambah di hilir, Imbuh Agussabti,
Disisi lain Muslahuddin Daud mengungkapkan, perlunya peningkatan pemberdayaan sosial terutama di sentra-sentra produksi unggulan dan andalan sektor pertanian untuk menunjang ketahanan pangan. Dipihak lain tambah Muslahudin, kita memiliki situasi yang kurang menguntungkan yaitu posisi tawar Aceh masih lemah, dukungan sumberdaya yang tersedia belum di dukung oleh kemampuan SDM. Kita perlu memperkuat SDM, dan tentunya hal ini menjadi peran lembaga pendidikan dan kebijakan pemerintah daerah untuk mempersiapkannya.
:Disamping itu dukungan pemerintah memlaui berbagai program pembangunan seperti dana desa, otsus selayaknya memperkuat basis pembangunan hulu dan hilir pertanian tersebut.”
Azzanuddin selaku Ketua IKA SEP Unsyiah mmelihat beberapa sisi diantaranya, perlu organisasi profesi yang nantinya akan memberikan semangat pemikiran dan sekaligus bersama pemerintah bergerak dalam mendukung ketahanan pangan pada kondisi pasca pandemi covid 19 ini.
Tentu untuk kedepan dalam meningkatkan ketahan pangan selain peningkatan produksi kita perlu meningkatkan nilai tambah produk akhir baik bahan baku juga produk konsumsi sehingga ada nilai tambah ekonomi bagi produsen. Aspek pasar harus jadi perhatian juga, kita perlu meningkatkan dan memberdayakan sumberdaya lokal dan diolah sendiri sehingga selain menyerap SDM juga mendukung pasokan lokal. Dan hal tersebut sesuai dengan kebijakan pemerintah yaitu Aceh Meugoe, Aceh Troe, dan Aceh Green, tutur Azan.
Disela acara dialog, Ketua HIMASEP (Himpunan Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertania) Reza Pahlevi mengutarakan bahwa dialog refleksi akhir tahun dalam rangkaian kegiatan Agri Fair XIV ini, kita mengupayakan menghadirkan narasumber dari berbagai organisi dan profesi guna menjaring masukan bagi pembangunan Aceh Kedepan terutama di sektor pertanian. Kedepan sebagai wadah mahasiswa kami ingin berkiprah untuk meningkatkan SDM pertanian dan tentunya kami juga menyiapkan diri dalam berbagai aktivitas yang bersinergi dengan kebijakan kebijakan pembangunan pemerintah daerah yang telah disiapkan. (Red)
Discussion about this post