Banda Aceh – Sebanyak 469 bencana di Aceh tercatat di Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) sejak Januari hingga Desember 2022 dan 21 bencana yang terjadi di tahun 2023 (data sampai 8 Februari 2023).
Kejadian bencana berupa gempa bumi, banjir bandang, cuaca ekstrem, tanah longsor, karthula, gelombang pasang & abrasi dan kekeringan.
Di Aceh sendiri, intensitas bencana terbanyak yaitu kebakaran pemukiman dan banjir. Untuk penyebab faktor utama banjir yakni berkurangnya tutupan pohon dan cuaca ekstrem serta kondisi Topografis. Tingginya frekuensi banjir yang terjadi belakangan ini disebabkan oleh semakin tingginya kerusakan hutan (defortasi) sehingga kemampuan hutan menampung air hujan menjadi rendah.
Sejumlah Kota dan Kabupaten kehilangan hutan terbanyak di Tahun 2022 yaitu Aceh selatan (1.883), Aceh jaya (776), dan Aceh timur (753). Kehilangan tutupan hutan tidak hanya terjadi di hilir namun juga banyak terjadi dibagian hulu.
GIS Manager Yayasan Hutan Alam dan Lingkungan Aceh (HaKa), Lukman mengatakan, setiap orang atau semua pihak mempunyai peran dalam menyuarakan dan menjaga hutan untuk menekan laju zero deforestasi di Aceh.
“Untuk itu kami mengajak semua pihak untuk menekan laju zero deforestasi di Aceh dan rehabilitas lahan kritis di DAS yang rusak serta menghentikan konverensi kawasan hutan menjadi non hutan,” ujar Lukman dalam kegiatan diskusi bersama Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Dalam kegiatan diskusi bersama AJI yang dilaksanakan di Sekretariat AJI, Senin (13/2/2023), juga turut dihadiri oleh Koordinator Observasi dan Peralatan BMKG SIM, Khairul Akbar. Ia menjelaskan kondisi Aceh khususnya Banda Aceh saat ini kerap terjadi bencana akibat perubahan iklim saat ini.
“Kita melihat skup kecil ya sudah sering terlihat bencana-bencana di Aceh sendiri, anomali yang terjadi contohnya sekarang ini perubahan dan peningkatan intensitas cuaca ekstrem serta pola hujan (hujan ringan dan hujan besar) saat ini,” kata Khairul Akbar.
Kerugian yang diperkirakan dari bencana Aceh dari Januari hingga Desember 2022 mencapai Rp335 Milliar. Dari bencana banjir bandang, longsor, angin puting beliung, karthula, banjir, kebakaran pemukiman dengan total 887 Kecamatan dan 2.368 Desa terdampak. (MC 07)
Discussion about this post