Aceh – Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto mengatakan, pihaknya bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh akan mendorong berbagai upaya untuk menurunkan prevalensi stunting di Aceh.
“Saya dan Penjabat (Pj) Gubernur Aceh Achmad Marzuki akan berusaha keras mengkonvergensikan semua kekuatan di Aceh untuk penurunan stunting,” tegasnya.
Dia mengatakan itu dalam acara pengukuhan Kepala Perwakilan BKKBN Aceh yang baru, Safrina Salim, di Meuligoe Gubernur Aceh, Senin (11/9/2023).
Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) 2022, Aceh merupakan provinsi dengan prevalensi stunting tertinggi kelima di Indonesia, yakni mencapai 31,2 persen.
Dalam periode 1 tahun, Provinsi Aceh hanya mampu memangkas prevalensi stunting sebesar 2 poin. Pada SSGI 2021, prevalensi stunting di Provinsi Aceh mencapai 33,2 persen.
Meski terkoreksi tipis, Hasto tetap mengapresiasi kebijakan Pj Gubernur Aceh dalam penanganan stunting, khususnya terkait program yang menggerakkan seluruh perangkat kerja Pemprov Aceh untuk peduli terhadap upaya penurunan stunting.
“Kita punya bonus demografi dalam waktu 13 tahun lagi. Oleh sebab itu, keluarga harus menjadi fondasi untuk membentuk anggota berkualitas,” katanya dalam siaran pers.
Hasto pun mengajak seluruh pemangku kebijakan di Aceh dapat terus bergandengan tangan untuk melakukan upaya penurunan stunting.
Dia meyakini, dengan pendekatan konvergensi, kepedulian sosial, dan gotong royong, angka stunting di Aceh bisa ditekan turun mencapai target nasional 14 persen.
Selain mengajak stakeholder meningkatkan konvergensi, Hasto juga meminta keluarga memanfaatkan potensi lokal dalam pemenuhan gizi keluarga untuk mempercepat penurunan stunting, salah satunya melalui budidaya ikan lele.
Hasto juga mengapresiasi langkah sigap Pj Gubernur Aceh yang langsung “gaspol” dalam program percepatan penurunan stunting.
“Saya berterima kasih dan mengapresiasi pangkah Pj Gubernur Aceh yang sesaat usai dilantik langsung menggerakkan banyak pihak untuk ikut terlibat sebagai Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting,” ujarnya.
Siap berkolaborasi
Sementara itu, Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki berharap, upaya penurunan stunting dan pola hidup sehat dapat terus ditingkatkan di Aceh.
Dia mengatakan, Pemprov Aceh siap berkolaborasi dan melibatkan BKKBN dalam berbagai upaya penurunan stunting.
“Saya siap bantu ibu untuk sama-sama berjuang. Kami diberi kesempatan untuk memajukan Aceh,” katanya.
Untuk diketahui, prevalensi stunting di Aceh tergolong belum sesuai harapan.
Sebab, prevalensi stunting di Aceh masih melebihi ambang batas yang ditetapkan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni sebesar 20 persen.
Aceh memiliki 12 kabupaten/kota dengan prevalensi balita stunting di atas rata-rata provinsi dan sebanyak 11 kabupaten/kota lainnya di bawah angka rata-rata.
Kota Subulussalam merupakan wilayah dengan prevalensi stunting tertinggi di Aceh. Pada 2022, prevalensi stunting di kota ini mencapai 47,9 persen atau melonjak 6,1 poin dari sebesar 41,8 persen pada 2021.
Kabupaten Aceh Utara menduduki peringkat kedua di Aceh dengan prevalensi stunting mencapai 38,3 persen, lalu disusul Kabupaten Pidie Jaya dengan prevalensi 37,8 persen.
Prevalensi balita stunting terendah berada di Kabupaten Aceh Jaya, yakni sebesar 19,9 persen. Kota Banda Aceh menempati peringkat ke-19 di provinsi ini dengan angka stunting 25,1 persen.
Adapun, Kepala Perwakilan BKKBN Aceh yang baru, Safrina Salim, sebelumnya menjabat sebagai Direktur Bina Kesehatan Reproduksi BKKBN RI.
Ia dilantik Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo pada 1 September 2023 lalu menggantikan Sahidal Kastri yang memutuskan pensiun dini.
Dalam pengukuhan tersebut, hadir para kepala Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) yang terkait dengan percepatan penurunan stunting dan diikuti seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) KB se-23 kabupaten dan kota melalui Zoom.
Dalam kunjungan kerjanya di Aceh, Hasto menghadiri pertemuan bersama seluruh ASN Perwakilan BKKBN Aceh, Kepala OPD KB Kota Banda Aceh dan Aceh besar serta PKB/PLKB Aceh besar dan kota Banda Aceh di aula kantor perwakilan BKKBN Aceh.
Tantangan Bersama Pada hari yang sama, Hasto juga membuka kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB) CoE tingkat Provinsi Aceh yang dilaksanakan di Oasis hotel Banda Aceh.
Sumber : Kompas.com
Discussion about this post