Sinabang – Diduga, total kerugian korupsi Dana Desa Lafakha, tahun Anggaran 2022 dan 2023 dikabarkan terus bertambah. Sumber media ini menyebutkan terdapat sejumlah item kegiatan Dana Desa Lafakha yang luput, sebagaimana telah diwartakan media ini sebelumnya.
Pertama, Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa Lafakha yang anggarannya mencapai 150.000.000. Dari anggaran tersebut sumber media ini menyebutkan setelah dicek dilapangan dan dilakukan hitungan-hitungan diduga anggaran tersebut dikorupsi.
Menurutnya, setelah dirincikan diduga masih ada anggaran yang tersisa sekitar Rp. 50.000.000.Adapun rincian anggaran yang telah dicairkan, sebutnya, sebagai berikut:
1. Bantuan kepada petani senilai Rp 500.000 per hektare dengan jumlah sebanyak 93 hektare atau nilainya sekitar Rp 42.000.000.
2. Pengadaan racun rumput 200 kaleng senilai Rp 20.000.000.
3. Pengadaan pupuk sebanyak 7,5 ton x 1.600.000 senilai Rp 12.000.000.
4. Pengadaan mesin 5 robin x 4.000.000 senilai Rp 20.000.000.
5. Pengadaan sepatu bebek sebanyak 8 unit x 500.000 senilai Rp 4.000.000.
6. Pengadaan jaring 5 set senilai 500.000.
“Dari 150 juta jika ditotal hanya sekitar Rp. 98.500.000 yang dibelanjakan dan sudah dibagikan ke masyarakat. Lalu kemana sisanya?,”ungkap pria paruh baya yang pada media iniSenin, (22/01/2024).
Dia juga mempertanyakan Pengadaan Warles 1 unit, laptop 2 unit , komputer 1 unit, ampli 1 unit, kursi putar 2 unit, kursi pelastik 36 unit dan anggarannya mencapai Rp 66.000.000.
Menurutnya dari item itu semua, yang nampak hanya 3 unit laptop, 1 unit lemari arsip dan sejumlah umbul-umbul. Namun yang lainnya belum diketahui.
“Itu pengadaannya coba dicek saja. Pengadaan dua unit hand traktor pada APBDes 2022 dan 2023 tapi hingga kini belum terlihat,” ungkapnya.
Dia menjelaskan APBDes Perubahan Lafakha tahun 2022 hand traktor tersebut juga pernah diusulkan. Di APBdes 2023 juga ada. Tapi sekarang tidak ada hand traktornya, tidak tahu apa masalahnya.
Selain itu, pengadaan mesin robin, dalam laporan APBdes perubahan tahun 2023 ada 7 unit mesin robin tapi yang dibagi ke masyarakat hanya 5 unit.
“Di APBDes Perubahan informasinya ada 7 unit. Tapi yang terlihat dibagi cuma 5 unit. Kemana 2 unit lagi,”ungkapnya.
Selain itu dia mengatakan ada yang janggal dengan anggaran Peringatan Hari Besar Islam atau PHBI Desa Lafakha yang membengkak mencapai Rp 77.000.000.
Anggaran itu diduga hanya akal-akalan saja. Pasalnya setiap kegiatan Hari Besar Islam seperti hari raya Idul Fitri dan Idul Adha, Maulid Nabi, Isra’ Mi’raj tidak membutuhkan anggaran yang terlalu besar.
“Besar kali anggarannya itu, gak masuk akal, itu LPJ-nya apa saja? Sementara seperti maulid nabi masyarakat Desa Lafakha membawa sendiri konsumsi,” katanya.
Dia juga mempertanyakan, pengelolaan Kebun Bumdes Desa Lafakha tahun 2023 yang diduga dikelola langsung oleh Direktur BUMDes Desa Lafakha. Menurut sumber Kontrasaceh.com harusnya kebun BUMDes itu dikelola oleh kelompok, atau pihak lain, bukan oleh Direktur BUMDEs.
“Ini dikelola langsung oleh direktur BUMDes. Seolah-olah uang pribadi direktur Bumdes. Jeruk makan jeruk. Itu Anggarannya informasinya Rp 70.000.000,” sebut tokoh masyarakat Desa Lafakha.
Baru Dua Bulan Sumur Bor Desa Lafakha Rusak Dan Tidak Bisa Dipakai
Sumber media ini juga menyoroti pembangunan sumur bor Baru di Desa Lafakha, Kecamatan Alafan, Simeulue, baru di pakai dua bulan sudah rusak dan tidak layak pakai. Selain tuas Sumur Bor patah, menurut masyarakat setempat dua sumur bor itu tidak dapat difungsikan.
“Tuas Sumur Bor itu udah patah. Ketika dipompa air tidak keluar. Dua – duanya rusak,” ujar warga Desa Lafakha.
Sumur Bor yang dibangun dari Dana Desa Lafakha Tahun 2023 ini Anggaranya senilai Rp. 31.000.000 sebanyak dua unit. Namun kini keduanya tidak dapat difungsikan.
“Kita menduga kedua sumur bor ini dikerjakan tidak sesuai dengan spek,” Ungkapnya
Kontrasaceh.net, mencoba mengonfirmasi perkembangan tindak lanjut dugaan kasus ini karena sebelumnya Polres Simeulue telah menyurati Pihak Inspektorat Untuk melakukan investigasi.
Menurut Kepala Inspektorat, Alwi pihaknya masih menunggu kembalinya Irban Khusus yang mendampingi Pj. Bupati ke Jakarta untuk evaluasi kinerja.
“Tim kita blm turun lagi, masih menunggu kembalinya pak Irban Khusus mendampingi pak Pj. Bupati ke Jakarta dalam rangka evaluasi kinerja Pj.Bupati, nanti kalau sudah kembali akan kami informasikan,”
“Kalau audit investigasi sebagaimana permintaan Polres belum dapat kami laksanakan kecuali sudah dilakukan ekspos kepada APIP, “Tulis Kepala Inspektorat Simeulue kepada kontrasaceh.net melalui pesan WhatsApp, Rabu, 24/1/24.
Kepala Inspektorat juga menjelaskan bahwa belum ada panggilan resmi kepada Kepala Desa Lafakha. Namun, Kades bersama Ketua BPD dan tokoh masyarakat datang ke Inspektorat untuk klarifikasi informasi beredar.
Inspektorat menegaskan bahwa turunnya tim akan diinformasikan secara tertulis kepada Kepala Desa”Kita menyampaikan, kalau kami turun akan kami beritahukan secara tertulis,” tutup Alwi.
Untuk mendapatkan konfirmasi, kontrasaceh.net melakukukan konfirmasi kepada Kades Lafakha, sayang SMS yang dikirim media ini belum dibalas hingga berita ini tayang.
Discussion about this post